Sabtu, 04 Oktober 2014

PROGRAM EXECUTION (Organisasi dan Arsitektur Komputer)

PROGRAM EXECUTION


Program execution yaitu eksekusi program dimana semua instruksi-instruksi yang
harus dimuat ke memori utama. Semua sistem operasi mengambil alih dalam proses input yang rumit dan juga sinyal kendali agar pengguna dapat berfikir dengan mudah dan perangkat pun dapat memberikan output sesuai dengan keinginan dari si pemprogram. Menyediakan file-sistem manipulation yang artinya berkas atau juga bisa di sebut file-sistem mempunyai mekanisme proteksi dari sistem operasi untuk mengendalikan pengaksesan terhadap file-sistem.

SIKLUS EKSEKUSI PROGRAM 

Rancangan arsitektur Von Neuman didasarkan pada 3 konsep :

1. Data dan instruksi-instruksi disimpan di memori baca-tulis tunggal
2. Memori dapat dialamati dengan lokasi, tidak tergantung pada jenis data yang berada didalamnya.
3. Eksekusi terjadi dengan cara sekuensial dari instruksi yang satu ke instruksi berikutnya.

Fungsi dasar komputer adalah eksekusi program.
CPU melakukan tugas ini dengan cara eksekusi suatu program.

Proses eksekusi program adalah dengan mengambil pengolahan instruksi yang terdiri dari 2 langkah :

1. Instruksi baca (fetch) CPU dari memori
2. CPU mengeksekusi setiap instruksi

Eksekusi program terdiri dari :
1. Proses pengulangan fetch
2. Eksekusi instruksi

Eksekusi sebuah instruksi terdiri dari sejumlah langkah, pada tahap ini pengolahan instruksi dibagi 2 tahap :

1. Fetch
2. Eksekusi

                                                         PROGRAM EXECUTION



note:

Program Counter (PC) = Address of Instruction
Instruction Register (IR) = Instruction being Executed
Accumulator (AC) = Temporary Storage

Penjelasan Gambar diatas:
  1. Pada Step 1, PC berisi angka 300 dimana angka 300 didapat dari alamat perintah pertama yang diberkan dari memory. Kemudian, perintah dalam bentuk hexadecimal (1940) masuk ke dalam IR sehingga nilai IR menjadi 1940.
  2. Pada Step 2, setelah IR berisi nilai 1940, hal tersebut mengindikasikan AC harus diisi dengan nilai pada alamat 940. Mengapa 940 yang dipilih? Bukan alamat lain seperti 450, 560 atau lainnya, hal tersebut terjadi karena nilai AC yang harus diisi mengikuti nilai dari IR itu sendiri. Dengan kata lain, nilai AC akan menyesuaikan dengan nilai yang terdapat pada IR karena kita akan mengambil 3 digits hexadecimal yang terdapat pada IR.  Dalam contoh ini, nilai IR 1940, maka yang diambil ada nilai yang berada pada alamat 1940 (940), yaitu 0003.
  3. Perintah selanjutnya (5941) di dapat dari alamat 301 sehingga PC akan bernilai menjadi 301 dan IR bernilai 5941. AC akan mengambil nilai yang terdapat pada alamat 941. Namun, AC tidak berubah seperti PC dan IR, AC akan ditambkan dengan nilai yang sebelumnya sudah ada. Sehingga nilai AC saat ini menjadi 0005 (0002+0003). Mengapa AC tidak berubah mutlak atau ditambahkan, karena AC sendiri merupakan penyimpanan sementara sehingga nilainya akan ditambahkan sampai program selesai dieksekusi.
  4. Perintah selanjutnya (2941) yang di dapat dari alamat 302, maka PC bernilai 302 dan IR bernilai 2941. Sedangkan AC tetap karena ini adalah akhir dari eksekusi program. Langkah terakhir adalah memindahkan nilai AC ke alamat memori 941.
 Penghubung antara Processor, Memory dan I/O adalah Bus. Sebuah perintah dapat berpindah dari Processor ke Memory, I/O ke processor dan lainnya dapat terjadi karena adanya Bus. Bentuk bus dalam sebuah komponen komputer adalah berupa garis-garis yang menghubungkan antar perangkat. Ada sekitar 50 hingga ribuan garis yang tersusun dalam sebuah komponen komputer. Tiap garis memiliki fungsi yang berbeda sesuai dengan peletakannya. Namun, secara garis besar, Bus dapat diklasifikasikan menjadi 3 grup berdasarkan fungsinya, yaitu data, address dan control. Secara tersirat, Bus dapat digambarkan pada gambar berikut:


Sumber : http://a114308201005201.blogspot.com/2011/11/siklus-eksekusi-program.html 
                 http://iqbalparabi.com/sistem-dan-arsitektur-komputer/